Golkar dan Demokrat Bela Ben-Pilar, Soal Banjir di Tangsel

    Golkar dan Demokrat Bela Ben-Pilar, Soal Banjir di Tangsel

    Tangsel - Persoalan banjir di Tangerang Selatan (Tangsel) masih menjadi “PR” alias “Pekerjaan Rumah” utama Walikota dan Wakil Walikota, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Ben-Pilar). Mendapat kritik dari PSI soal penanganan banjir, Ben-Pilar pun dibela oleh Partai Golkar dan Demokrat.

    “Berbicara soal banjir, untuk di Tangsel, siapa pun, walikotanya menjabat 1 tahun pastinya tidak akan mampu mengatasi banjir, ” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel, H. Ramlie.

    Baru-baru ini, Haji Abie (sapaan akrab Ramlie) mengatakan hal itu menanggapi kritikan yang dilontarkan Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Emanuella Ridayati alias Rida.

    Dalam berita sebelumnya, Rida mengatakan, satu tahun memimpin Kota Tangsel, Ben-Pilar dinilai belum berhasil mengatasi banjir. Tidak hanya banjir, Ben-Pilar juga belum mampu mengatasi persoalan sampah di Tangsel, "kata Rida.

    “Sejak dilantik menjadi walikota dan wakil walikota Tangsel, pada 26 April 2021, sampai saat ini, sudah 1 tahun lebih 1 bulan , Benyamin Davie dan Pilar Saga Ichsan belum mampu mengatasi permasalahan banjir dan sampah, ” ujar Rida

    Golkar pun membela Ben-Pilar melalui pernyataan Haji Abie. Bahkan, tidak hanya Golkar, Partai Demokrat juga tampaknya melakukan “pembelaan” terhadap Ben-Pilar.

    “Sepertinya, kita tidak bisa menyalahkan pemerintah semua. Kita lihat per kasus. Kejadian banjir di pasar bukit itu (misalnya) akibat saluran air yg tidak berfungsi. Itu salah walikota atau siapa?” ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat, "ujar Rizki Jonis.

    RJ, sapaan akrab Rizki Jonis, mengungkapkan, dirinya mengaku sering mengunjungi salah satu lokasi langganan banjir di Tangsel tersebut. “Iya, saya sering ke pasar itu. Pasti akan terjadi seperti itu karena akibat banyaknya saluran air yang mampet. Om tidak pernah masuk pasar bukit kan? Saya sering ke sana, ” imbuhnya.

    Dilanjutkan RJ, banjir di lokasi tersebut banyak faktornya. “Itu, kan pasar di mana banya interaksi pedagang, pembeli dan sampah. Lihat pola hidup orang di sana. Jadi kita lihat per case. Baru dicarikan solusi penyelesaiannya. Emang selama ini walikota tidak bertanggung jawab ya? Kan, tetap selalu tanggung jawab. Semua sudah saya sampaikan ke dinas terkait Insya Allah ada penyelesaiannya. Bagi saya, cara melihat permasalahannya berbeda sama Om, ” jelas RJ.

    Sementara itu, Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Alexander Prabu atau biasa disapa Alex mengatakan, untuk menangani banjir di Tangsel, harus dilakukan secara komprehensif.“Harus ada blueprint, peta besar keadaan langganan banjir dan bagaimana upaya menangganinya. Adakan studi kelayakan yang komprehensif mengenai penyebab banjir?” cetus Alex.

    Menurut Alex, saat ini, masih banyak drainase yang tidak terintegrasi ke saluran induk di Tangsel. “Apalagi, banyak pertumbuhan perumahan kecil yang mengurangi daerah resapan. Perumahan-perumahan hanya mengamankan lingkungan perumahan tanpa memikirkan integrasi saluran sekitar, ” tandas Alex. (Hendi)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Datangi Gedung Pakuan Bandung, Kasad Doakan...

    Artikel Berikutnya

    Kasad: Pimpin Dengan Keteduhan dan Mengayomi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Guna Mendukung Investasi, Menteri Nusron akan Siapkan PP tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
    Dandim 1805/Raja Ampat Paparkan Hasil Capaian Pelaksanaan Program TMMD Ke-122 Kepada Kasdam XVIII/Kasuari

    Ikuti Kami